Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmen kuat dalam menekan angka kematian jemaah haji di Arab Saudi. Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, berbagai langkah strategis dan inovasi diterapkan untuk memastikan ibadah berjalan lancar dan kesehatan jemaah, terutama kelompok lansia dan risiko tinggi, tetap terjaga.
Salah satu fokus utama adalah pengetatan persyaratan kesehatan bagi calon jemaah haji. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pemeriksaan kesehatan lebih awal dan lebih komprehensif, terutama bagi jemaah lanjut usia dengan penyakit penyerta. Calon jemaah dengan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan akan ditunda keberangkatannya demi keselamatan mereka sendiri.
Selain itu, optimalisasi layanan kesehatan di Tanah Suci menjadi prioritas. Pemerintah terus memperkuat fasilitas dan tenaga medis di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) serta rumah sakit di Arab Saudi yang lebih mudah diakses oleh jemaah. Ribuan tenaga medis dan paramedis diterjunkan untuk memberikan pendampingan dan penanganan kesehatan yang cepat dan tepat.
Implementasi program “Haji Ramah Lansia” juga menjadi langkah signifikan. Program ini mencakup berbagai inisiatif seperti penambahan asesmen kognitif dan fisik untuk jemaah lansia, penyediaan fasilitas khusus, serta edukasi kepada petugas haji untuk lebih peka dan responsif terhadap kebutuhan jemaah lansia. Skema murur saat mabit di Muzdalifah juga diterapkan untuk mengurangi risiko kelelahan bagi jemaah lansia dan disabilitas.
Pemanfaatan teknologi informasi juga menjadi bagian dari upaya ini. Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH) dilengkapi dengan QR code yang menyimpan informasi riwayat kesehatan jemaah, sehingga memudahkan petugas medis memberikan penanganan yang sesuai dan cepat jika terjadi kondisi darurat.
Edukasi dan sosialisasi kepada jemaah sebelum keberangkatan juga ditingkatkan. Jemaah diberikan informasi detail mengenai kondisi cuaca di Arab Saudi, pentingnya menjaga hidrasi, tidak memaksakan diri dalam beribadah sunah, serta cara menggunakan fasilitas dan layanan yang tersedia.
Dengan berbagai upaya yang terus diintensifkan ini, pemerintah berharap dapat secara signifikan menekan angka kematian jemaah haji Indonesia di Tanah Suci dan memberikan pengalaman ibadah yang lebih aman, nyaman, dan khusyuk bagi seluruh calon tamu Allah.